TUGAS 1 : ILMU ALAMIAH DASAR



MAKALAH
“ILMU ALAMIAH DASAR”
(Ditunjukkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar)

DISUSUN OLEH :
NOVITA RAMADINI
1PA09
14519847
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2020



KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Mitos, Legenda dan Cerita rakyat” . Makalah ini disusun dan dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Dalam penyusunan makalah, saya merasa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini, baik dari susunan, kalimat, maupun dalam materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Akhir kata saya berharap dengan adanya makalah ini, bisa membantu pembaca dan dapat memberikan manfaat maupun memberikan inspirasi terhadap pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.


Depok ,20 Maret 2020


                                                                        Novita Ramadini





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3  Tujuan........................................................................................................ 1
1.4  Manfaat..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Ilmu Alamiah Dasar................................................................ 3
2.2  Perkembangan alam pikiran manusia........................................................ 3
2.3  Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat............................................................ 7
2.3.1   Mitos................................................................................................ 7
2.3.2   Legenda........................................................................................... 8
2.3.3   Cerita rakyat..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14







BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia.Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal budi yang dimilikinya ( hewan memiliki akal budi yang bersifat terbatas atau biasa disebut insting ). Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersumber pada jiwa.
Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Ilmu Alamiah Dasar?
2.      Bagaimana perkembangan alam pikiran manusia?
3.      Apa yang dimaksud dengan Mitos?
4.      Apa yang dimaksud dengan Legenda?
5.      Apa yang dimaksud dengan Cerita Rakyat?

1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Alamiah Dasar. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan alam pikiran manusia dan untuk mengetahui pengertian dari Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat.
1.4  Manfaat
1.      Dapat mengetahui pengertian dari Ilmu Alamiah Dasar
2.      Dapat mengetahui perkembangan alam pikiran manusia
3.      Dapat mengetahui perbedaan dari Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
4.      Dapat memahami makna dari sebuah Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat













BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Pembahasan Ilmu Alamiah Dasar pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan alam atau dalam Bahasa Inggris science atau natural science. Sedangkan dalam Bahasa Arab berasal dari kata ‘alima, ya’lamu, ‘ilman. Yang berarti mengerti, memahami benarbenar.1 Sehingga Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala dalam alam semesta seluruhnya sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Sementara Abdullah Aly menukil pendapat H.W. Fowler yang mendefinisikannya sebagai ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi.2Sehingga ilmu alamiah atau ilmu pengetahuan alam merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan atau eksperimen, kemudian dari hasil eksperimen inilah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teori), dimana teori inipun selalu didasari oleh suatu pengamatan.
Ilmu alamiah juga dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus yaitu observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. Sehingga identik dengan ilmu yang diperoleh melalui metode ilmiah.

2.2  Perkembangan alam pikiran manusia
Rasa ingin tahu yang dimiliki manusia, menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos. Cerita-cerita, mitos itu disebut legenda. Mitos dapat diterima orang pada saat itu karena keterbatasan penginderaan dan penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu segera dipenuhi. Sehubungan dengan kemajuan zaman, lahtrlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah secara ilmiah yang selanjutnya terkenal dengan metode ilmiah (Scientific method).
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Pengetahuan dan ajaran bangsa Babilonia tersebut setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pergetahuan semacam itu dapat disebut Pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains, tetapi bukan sains sebenarnya.
Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli Teknik, berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar dari matahari. Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang datar terapung di atas air.
Thales berpendapat bahwa semua kehidupan itu berasal dari air. Kemudian, berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat  atau rasio. Berikut tokoh-tokah Yunani yang telah memberikan sumbangan perubahan berpikir pada saat itu.
1.      Anaximander
 Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. la berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya setengah. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, dan pendapat itu dapat bertahan sampai abad pertengahan. la juga yang mengajarkan membuat jam matahari, yaitu tungkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkal yang lerbentuk oleh sinar matahari dijadikan petunjuk waktu,
2.      Anaximenes (560-520 SM)
Seorang yang berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda itu adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda. Jika merenggang menjadi api, dan jika mnemadat menjadi tanah Ini merupakan pendapat pertama tentang transmutasİ unsur-unIsur.
3.      Herakleitos (560-470 SM)
Seorang pengkoreksi pendapat Anaximenes justru apilah yang memyebabkan adanya transmutasi itu. Tanpa api, benda-benda akan tetap seperti adanya.
4.      Pythagoras (500 SM)
Seorang yang berpendapat bahwa unsur dasar semua benda sebenamya adalah empat, yaitu tanah, api, udara, dan air, sebagaimana yang diungkapkan orang- orang sebelumnva. Pythagoras juga terkenal sebagai ahli matematika dan penemu dalil: kuadrat sisi miring suatu segi tiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi- sikunya (c2= a? + b²). Dalil ini terkenal sebagai Dalil Pythagoras. Sehubungan dengan alam semesta, ia berpendapat bahwa bumi adalah bulat dan seputar, karena itu benda-benda alam lainnya termasuk matahari seolah-olah mengelilingi buni.
5.      Demokritos (460-370 SM)
Seorang yang berpendapat tentang unsur-unsur dasar benda. Bila suatu benda dibagi terus-menerus, suatu saat akan sampai pada bagian yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian yang terkecil itu disebut Atomos atau alom dan karena kecilnya, atom tidak tampak oleh mata, Istilah atom sampai saat ini masih dipakai dengan peruhahan kosep tidak lagi seperti konsep Demokritos, Istilah atom sampai saat ini masih dipakai dengan perubahan konsep, tidak lagi seperti konsep Demokritos.
6.      Empedokles (480-430 SM)
Merupakan orang yang menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang empat unsur dasar yaitu tanah, air, udara, dan api la memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak. Kedua tenaga tersebut dapat mempersatakan atau memisahkan unsur-unsur itu.
7.      Plato (427-345 SM)
 Seorang yang mempunyai titik tolak berpikir yang berbeddengan orang-orang sebelumnya, sebagai seorang, sastrawan tidak berpikir seperti Demokritos dan Empedokles yang terlalu materialistik. Menurut Plato, keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanva suatu duplikat dari semua vang kekal dan immaterial Misalnya, serangga ierdiri atas macam- macam jenis yang bentaknya berbeda dan eranekaragam, hanya merupakan kopi atau duplikat belakd yang tidak setmpuma, Yang benar adalah, idea serangga
8.      Aristoteles (384-322 SM),
Merupakan seorang ahli pikir pada zamannya. la yang membuat intisari ajaran orang-orang sebelumnya. Dalam memikirkan suatu masalah, ia membuang hal-hal yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Bukunya yang berhubungan dengan unsur dasar alam ini menyebutkan adanya zat tunggal yang disebut Hule. Zat tunggal itu tergantung kepada kondisinya sehingga dapat berwujud tanah, air, udara, atau api. Terjadinya transmutasi itu disebabkan oleh kondisi: dingin, lembab, panas, dan kerir Dalam kondisi lembab dan panas, hule akan berwujud sebagai api, sedangkart dalam kondisi kering dari dingin berwujud sebagai tanah.
Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada ruang yang hampa. Maka, bila suatu ruang tidak terisi oleh suatu benda, akan diisi oleh sesuatu yang immaterial yaitu ether Ajaran Aristoleles yang penting adalah pola berpikir berdasarkan logika untuk, mencari kebenaran. Ia juga orang pertanma yang menyusun klasifikasi hewan vang ada di muka bumi ini. Di samping iu, ahli piker ini juga memiliki pandangan tentang awal kehidupan, yaitu tentang paham abiogenesis (generatio spontanea).
9.      Ptolomeus (127-151 M)
Seorang tokoh besar setelah Aris toteles. Buah pikirannya yang penting tentang bumi adalah bumi sebagai pusat sistem tatasurya (geosentris), berbentuk bulat, dan diam seimbang tanpa tiang penyangga.
10.  Avicenna (Ibn-Shinna, abad 11)
Seorang ahli ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu kedokteran, filosof.

2.3  Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
2.3.1        Mitos
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti mitos adalah cerita suatau bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer, mitos adalah yang berhubungan dengan kepercayaan primitive tentang kehidupan alam gaib, yang timbul dari usaha , manusia yang tidak ilmiah dan tidak berdasarkan pada pengalaman yang nyata untuk menjelaskan dunia atau alam di sekitarnya.
Mitos berasal dari Bahasa Yunani muthos, yang secara harfiah diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan seseorang. Dalam arti yang lebih luas, mitos berarti pernyataan, sebuah cerita atau alur suatu drama. Mitos ialah cerita tentang asal-mula terjadinya dunia seperti sekarang ini, cerita tentang alam peristiwa-peristiwa yanag tidak biasa sebelum (atau di belakang) alam duniawi yang kita hadapi ini. Cerita-cerita itu menurut kepercayaan sungguh-sungguh terjadi dan dalam arti tertentu keramat.
Mitos adalah semacam tahayyul sebagai akibat ketidaktahuan manuisa, tetapi bawah sadarnya membertitahukan tentang adanya sesuatu kekuatan yang menguasai dirinya serta alam lingkungannya. Bawah sadar inilah yang kemudian menimbulkan rekaan-rekaan dalam pikiran, yang lambat laun berubah menjadi kepercayaan. Biasanya dibarengi dengan rasa ketakjuban, ketakutan atau kedua0keduanya, yang melahirkan sikap pemujaan atau kultus. Sikap pemujaan yang demikian, kemudian ada yang dilestarikan berupa upacar-upacara keagaman (ritus) yang dilakukan secara priodik dalam waktu-waktu tertentu, sebagian pula berupa tuutr yang disampaikan dalam waktu-waktu tertentu, sebagian pula berupa tutur yang disampaikan dari mulut kemulut sepanjang masa, turun-temurun dan yang kini dikenali sebagai cerita rakyat atau folklore. Biasanya untuk menyampaikan asal-usul suatu kejadian istimewa yang tidak akan terlupakan. Demikianlah yang terjadi di masas-masa lampau, atau daerah-daerah tetrbelakang dengan alam pikiran manusia yang masih kuat dikuasai oleh kekolotan.
Contoh mitos yang sering kita jumpai di keidupan sehari-hari adalah Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan. Katanya agar rejekinya tidak mampet mitosnya. Faktanya, yang disapu pasti kotoran dan debu , kalau terlalu lama dikumpulin di pojokan setiap menyapu,  rumah atau kamar akan kotor kembali, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar kotor jadi malas belajar bisa, akhirnya rejeki baik untuk mendapatkan nilai bagus terhambat. Tujuan dari mitos ini adalah agar mengingatkan masyarakat untuk tidak menumpuk hal kotor atau harus menuntaskan agar tidak mengakibatkan rejeki kita terhambat.

2.3.2        Legenda
Legenda berasal dari bahasa Latin legere yang berarti legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai sesuatu yang pernah terjadi. Oleh karena itu, legenda seringkali dianggap sebagai sejarah. Menurut KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hutomo (1991:64) yang menyatakan bahwa legenda merupakan cerita-cerita yang dianggap masyarakat pemiliknya sebagai peristiwaperistiwa sejarah rakyat.
Pendapat lain dari Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:182) mengemukakan bahwa legenda adalah cerita magis yang sering dikaitkan dengan tokoh, peristiwa, dan tempat-tempat yang nyata sehingga legenda dianggap sebagai cerita historis, walaupun tidak didukung oleh fakta yang jelas. Sedangkan menurut Danandjaja (2002:66) legenda ialah prosa rakyat yang memiliki ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda bersifat keduniawian, terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan .bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Salah satu kisah legendanya adalah Danau Situ Bagendit.
Danau Situ Bagendit terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Jawa Barat, sekitar empat kilometer dari Kota Garut. Nama danau diambil dari nama seorang janda kaya yang tamak dan kikir. Kekikiran dan ketamakannya menyebabkan ia mendapat hukuman dari seorang kakek, karena ia mengusir seorang ibu tua dan anak nya yang meminta makan kepada bagendit dengan kata-kata kasar. Pada akhirnya janda itu mendapat pelajaran yang menyebabkan ia dan seluruh harta kekayaannya ditenggelamkan air. Dari sana lah asal mula terbentuknya danau Situ Bagendit. Tujuan dari legeda ini adalah mengajarkan kita pentingnya sikap saling berbagi terhadap sesama, apalagi di zaman yang modern seperti sekarang terkadang orang tua lupa untuk mengajarkan rasa untuk saling berbagi dan memiliki makna untuk mengajarkan rasa saling berbagi. 

2.3.3        Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi cerita rakyat selain sebagai hiburan, juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Semi (1993:79) menjelaskan bahwa “cerita rakyat adalah sesuatu yang dianggap sebagai kekayaan milik rakyat yang kehadirannya di atas dasar keinginan untuk berhubungan sosial dengan orang lain. Dalam cerita rakyat dapat dilihat adanya berbagai tindakan berbahasa, guna untuk menampilkan adanya nilai-nilai dalam masyarakat”.
Cerita rakyat yang kaya akan nilai-nilai moral dan kearifan lokal, bisa dijadikan sarana komunikasi untuk mengajarkan nilai-nilai pendidikan tentang kehidupan kepada masyarakat. Kebudayaan daerah di Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari khasanah kebudayaan nasional, karena kebudayaan daerah merupakan penunjang dalam pengembangan kebudayaan nasional. Hal ini merupakan suatu masalah yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, jika tidak dibina maka akan berpengaruh kepada hilangnya nilai-nilai tradisi masyarakat.
Roro Jonggrang adalah sebuah legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di Indonesia. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Roro Jonggrang artinya adalah "dara”.
Konon di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh Prabu Damar Maya. Raden Bandung Bondowoso (Bandawasa) yang gagah perkasa dan sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka. Ia dibantu oleh seorang patih bernama Gupala. Meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Roro Jonggrang.
Untuk memperluas kerajaan, Prabu Baka menyerukan perang kepada kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging. Akibatnya, banyak rakyat Pengging tewas, menderita kelaparan, dan kehilangan harta benda. Demi mengakhiri perang, Prabu Damar Maya mengirimkan putranya untuk menghadapi Prabu Baka. Berkat kesaktiannya, Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri, kembali ke kerajaan Baka. Ketika sang patih tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Roro Jongrang. Sang putri pun meratapi kematian ayahnya.
Setelah kerajaan Baka jatuh ke dalam kekuasaan Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton Baka. Pada pertemuan pertamanya dengan Putri Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso langsung terpikat oleh kecantikan sang putri. Ia pun jatuh cinta dan melamar sang putri, tetapi lamarannya ditolak, karena sang putri tidak mau menikahi pembunuh ayahnya dan penjajah negaranya. Karena Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa, akhirnya sang putri bersedia dipersunting, namun dengan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah pembuatan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda. Syarat kedua adalah pembangunan seribu candi hanya dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso menyanggupi kedua syarat tersebut.
Sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda berkat kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Roro Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran agar bersedia turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelah Bandung Bondowoso turun, sang putri memerintahkan Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu. Akan tetapi, Bandung Bondowoso berhasil keluar dengan cara mendobrak timbunan batu berkat kesaktiannya. Bondowoso sempat marah, namun segera tenang karena kecantikan dan bujuk rayu sang putri.
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari perut Bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini, sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Roro Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia juga memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibangun sehingga usaha Bandung Bondowoso gagal. Setelah mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Roro Jonggrang agar menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca terindah untuk menggenapi candi terakhir.
Tujuan dan makna dari cerita rakyat ini adalah jangan suka mengingkari janji apabila akibatnya tidak ingin terkena kepada diri sendiri. Seperti Roro jongrang yang berjanji untuk menikah dengan Bandung Bondowoso tetapi pada akhirnya ia mengingkari janjinya tersebut dan dikutuk menjadi batu oleh Bandung Bondowoso.






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dapat di tarik kesimpulan bahwa Ilmu Alamiah Dasar atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dalam bahasa Inggris disebut Natural Science merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta, termasuk di muka bumi ini sehingga terbentuk konsep dan prinsip ilmu alam. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja









DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A. C. (2012). Mitos pernikahan ngalor-ngulon di Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar: Kajian fenomenologis (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Nugraheni, S. O. (2015). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEMAHAMI CERITA LEGENDA DENGAN BUKU POP-UP UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN PATI (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG).
Isnanda, R. (2015). Struktur dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Jurnal gramatika1(2), 79730.
Tasmuji, T., Cholil, C., Gati, R. A., & Aziz, A. (2018). Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar (IAD-ISD-IBD).
Gunawan, J., Karnadi, H., & Renaningtyas, L. (2016). Perancangan Buku Cerita Bergambar Legenda Situ Bagendit Dari Jawa Barat Sebagai Salah Satu Sarana Pendidikan Karakter Pada Anak Usia 4-7 Tahun. Jurnal DKV Adiwarna1(8), 12.
Faizal Rahman, I. (2015). Perancangan Media Edukasi Cerita Rakyat Roro Jonggrang Melalui Motion Graphic (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
SUDJATINAH, I., & Si, M. ILMU KEALAMAN DASAR.

Comments

Popular posts from this blog

TUGAS 3 : UPACARA ADAT

TUGAS 8 : ANALISIS TENTANG MASALAH SARA

TUGAS 4 : TARI DAERAH